Naomi dan Usaha Penerbitan Dokumen Kependudukan Kiki Haris

Di Parepare, khususnya di kalangan aktivis pemberdayaan masyarakat, Naomi adalah jaminan akan kesungguhan sebuah perjuangan. Aktivitasnya sehari-hari berhubungan dengan kalangan disabilitas, khususnya disabilitas mental. Hari ini, dia membawa seorang lagi di kantor kami; Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Parepare. Lelaki yang dibawanya bernama Kiki Haris, seseorang yang ditemukannya di Pasar Lakessi enam tahun lalu. Kiki ini adalah penduduk yang diduga sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), atas inisiatif Naomi setelah kordinasi dengan sejumlah instansi terkait, Kiki dibawa dan di rawat di Rumah Sakit Dadi Makassar. Dia dirawat di sana selama enam tahun, dan setelah dinyatakan sembuh, ia kembali ke Parepare dan berada di bawah kendali Naomi
Menurut penuturan Kiki, sebelum terdampar di Parepare, ia lahir dan besar di Malaysia tapi belakangan dideportasi Pemerintah Malaysia dan kemudian terdampar di Parepare. Kiki sendiri sudah sebulan ini bersama Naomi.

‘’Dia sudah sebulan bersama kami, Rumah Sakit Dadi sudah menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah sembuh, dia di serahkan kembali ke Dinas Sosial dan Dinas Sosial Parepare menyerahkan ke kami,’’ kata Naomi saat mengantar Kiki Haris mengurus penerbitan dokumen kependudukannya.

Kiki masuk dalam Kartu Keluarga Naomi dengan status sebagai family lain, dan ini merupakan kabar gembira bagi pemuda bertubuh kurus itu, sebab untuk pertama kalinya memiliki dokumen kependudukan.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Parepare memang rajin turun ke lapangan melakukan perekaman KTP-el dan penerbitan dokumen kependudukan, termasuk penduduk disabilitas mental. Dalam seminggu paling tidak Disdukcapil Kota Parepare merekam lima sampai penduduk rentan dan disabilitas, termasuk disabilitas mental.

‘’Kami punya banyak pengalaman ketika merekam dan menerbitkan dokumen kependudukan penduduk disabilitas mental, mulai dari dilempar batu sampai sulit menuruti perintah ketika direkam,’’ kata Soemarlin, operator perekaman keliling Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Parepare.

Makanya bagi Soemarlin, keberadaan Naomi menjadi jaminan mereka bisa melakukan perekaman dengan aman dan tanpa was-was.

Saat ini belum ada data jelas penduduk disabilitas mental di Kota Parepare karena warga biasa enggan melapor jika ada anaknya yang merupakan penduduk dengan gangguan disabilitas mental. Tetapi Kehadiran Naomi menjadi semacam oase, ia yang turun meyakinkan warga jika ada keluarganya yang menderita sakit untuk dirawat di Rumah Sakit Dadi.

‘’Kami sangat terbantu dengan kehadiran Naomi, data penduduk menjadi makin akurat dan mereka juga bisa terdata,’’ jelas Saifullah, SIP, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Parepare.

ada yang bisa kami bantu?